Perhitungan Plat Lantai Akurat Dan Mudah
Komponen utama plat lantai beton adalah besi dan campuran semen, pasir, koral atau split, dan air yang diformulasikan dengan tingkat kekuatan (kualitas) yang diinginkan, bagaimana perhitungan plat lantai?
Membuat rangka besi terlebih dahulu, kemudian memasangnya pada cetakan plat beton, adalah tata cara yang benar.
Biasanya, cetakan beton terbuat dari papan yang telah dilapisi dengan triplek secara rapi dan ditopang dengan scaffolding atau perancah lain yang terbuat dari bambu, galam, atau kayu. Bagaimana perhitungan plat lantai?
Jual panel lantai Malang dengan harga termurah 2023 tersedia di PT. Tiga Mitra Surabaya, barang ready terus.
Bagaimana Perhitungan Plat Lantai?
Pengecoran menerus dilakukan sampai beton tercor merata setelah rangka besi plat dipasang dan diamankan menggunakan kawat beton baru.
Rumus tersebut dapat digunakan untuk membuat perhitungan cepat untuk menghitung ketebalan plat lantai beton yang diperlukan.
Ya, perlu diingat bahwa ini hanyalah aturan praktis atau perkiraan kasar tentang cara menentukan kekuatan lantai beton:
1/40xl. L adalah lebar bentang, oleh karena itu untuk bangunan berukuran 4 × 4 m, 1/40 x 4 = 0,1 atau 10 cm.
Rumus balok: L kali 1/12. Oleh karena itu, 1/12 x l = 0,33 atau 33 cm harus disiapkan balok untuk menahan beban. Pembangunan konvensional kadang-kadang membangun beton dengan ketebalan kurang dari 12 cm untuk wilayah di atasnya (ikhtisar).
Meski kekuatannya berlebihan, akibatnya beban juga bertambah. Ketegangan ini akan ditempatkan pada seluruh struktur, membutuhkan kebutuhan akan struktur yang lebih kuat. Tentu saja, ini akan menghasilkan biaya tambahan. Oleh karena itu, disarankan untuk menghubungi arsitek yang berpengetahuan luas sebelum membangun rumah bertingkat.
Itu tidak bisa sembarangan, diperlukan perencanaan dan perhitungan kekuatan lantai beton yang tepat selama produksi plat beton bertulang. Plat lantai yang terbuat dari beton harus setebal minimal 12 cm dan memiliki dua lapis beton bertulang.
Menggunakan besi diameter 10 mm dengan jarak momen minimum 20 cm dan besi diameter 10 mm dengan jarak momen maksimum 10 cm Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan, diameter tulangan harus seragam. Lalu bagaimana perhitungan plat lantai?
Buku peraturan pembebanan Indonesia tahun 1983 untuk bangunan gedung memuat daftar semua komponen pembebanan.
- Timbunan pasir di bawah ubin setebal per sentimeter = 0,018 t/m2
- Beban hidup (untuk rumah domestik) = 0,200 t/m2
- Beban hidup (untuk struktur publik) = 0,250 t/mm.
- Ubin plus lem sama dengan 0,120 t/mm2
- Gantungan plus plafon = 0,020 t/m2
- Dinding pasangan bata 0,250 t/m2, tebal 1/2 batu
- Beton memiliki berat jenis 2,4 t/m3.
Perkiraan plat lantai atap beton adalah sebagai berikut.
Tinggi = 10 cm
Berat total plat beton (q) pada lantai atap dihitung untuk setiap meter panjang (m1) dengan menggunakan satuan t/m1.
Berat plat secara keseluruhan terdiri dari berat sendiri, beban hidup, berat sendiri langit-langit, dan berat penutup aspal atau ubin.
- Plat = 0,240 t/ m1 = 0,10 x 1 x 2,4 t/ m1
- Beban hidup plat adalah 0,150 t/m1 (beban hidup diambil untuk lantai)
- Berat plafon sendiri adalah 0,018 t/mm1.
- Persamaan penutup aspal/ubin adalah (ketebalan 2 cm) x (2 x (21 + 24) = 0,090 t/m1 (angka 21 dan 24 diperoleh dari pmi 1971).
- Hasilnya, plat berbobot 0,498 t/m1.
Ingatlah bahwa tidak semua bangunan membutuhkan ketebalan plat lantai yang sama. Permintaan dan persiapan yang dibutuhkan untuk balok yang lebih tebal meningkat dengan bertambahnya lebar bentang. Sudah paham kan mengenai perhitungan plat lantai?
Demikian ulasan mengenai perhitungan plat lantai, semoga informasi ini membawa manfaat kepada kalian semua.
Baca juga: 5+ Cara Mengatasi Tembok Lembab dan Cat Mengelupas untuk Hasil Memukau