Info

Faktor Penyebab Seseorang Berjudi dan Efek Sampingnya

Ada banyak faktor penyebab seseorang berjudi dan efek samping yang merugikan baik bagi penjudi dan keluarga mereka yang mungkin telah diperhatikan oleh penjudi. Anehnya, mereka masih kesulitan untuk meninggalkan perilaku berjudi jika sudah mencobanya.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Seseorang Berjudi

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics menemukan bahwa 46 persen siswa laki-laki dan 38 persen siswa kelas delapan mengatakan mereka terlibat setidaknya dalam satu jenis perjudian. Mereka juga terkadang tidak bebas dari alkohol dan perilaku berisiko lainnya.

Dari hasil penelitian lintas budaya yang dilakukan oleh para ahli ditemukan bahwa ada 5 (lima) faktor penyebab seseorang berjudi yang sangat berpengaruh dalam berkontribusi terhadap perilaku berjudi. Kelima faktor tersebut adalah:

Faktor Sosial & Ekonomi

Bagi orang-orang dengan status sosial dan ekonomi rendah, judi sering kali dipandang sebagai cara untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Tidak mengherankan jika pada masa undian SDSB di Indonesia pada masa Orde Baru lalu, sebenarnya penggemarnya lebih dari orang berpenghasilan rendah seperti tukang becak, buruh, atau pedagang kaki lima.

Dengan modal yang sangat sedikit mereka berharap mendapatkan untung yang maksimal atau menjadi kaya dalam sekejap mata tanpa banyak usaha. Selain itu, kondisi sosial masyarakat yang menerima perilaku berjudi juga berperan besar dalam tumbuhnya perilaku tersebut di dalam masyarakat.

Faktor Situasional

Situasi yang dapat dikategorikan sebagai faktor penyebab seseorang berjudi antara lain adanya tekanan dari teman atau kelompok atau lingkungan untuk mengikuti perjudian. Selain itu juga metode pemasaran yang digunakan oleh pengelola perjudian. Tekanan kelompok membuat calon penjudi merasa tidak senang karena tidak melakukan apa yang diinginkan kelompoknya tersebut. 

Sedangkan metode pemasaran yang digunakan oleh pengelola perjudian yagni dengan terus menerus mengekspos penjudi yang sukses kepada para calon penjudi bahwa menang dalam judi adalah hal yang biasa, mudah dan bisa terjadi pada siapa saja (padahal yang sebenarnya adalah peluang menang yang sangat kecil).

Peran media massa seperti televisi dan film yang menyoroti keterampilan para penjudi yang “seakan-akan” mengubah setiap kesempatan menjadi kemenangan atau mengagungkan sosok penjudi, juga telah turut mendorong individu untuk mencoba berjudi.

Baca juga: Ditemukan Main Judi Biliar, Tiga Tersangka Pelaku Ditangkap Polres Kepulauan Meranti

Faktor Pembelajaran

Masuk akal jika faktor pembelajaran memiliki pengaruh besar terhadap perilaku perjudian, terutama pada keinginan untuk terus berjudi. Apa yang telah dipelajari dan menghasilkan sesuatu yang menyenangkan akan terus tersimpan di benak seseorang dan terkadang ingin diulang kembali. Hal inilah yang dalam teori pembelajaran disebut sebagai Reinforcement Theory yang mengatakan bahwa perilaku tertentu akan cenderung semakin kuat.

Persepsi Kemungkinan Faktor Kemenangan

Persepsi yang dimaksud di sini adalah faktor penyebab seseorang berjudi dan persepsi aktor dalam menilai peluang menang yang didapat jika berjudi. Penjudi yang merasa kesulitan untuk berhenti berjudi biasanya cenderung memiliki persepsi yang salah tentang kemungkinan menang. Dalam benak mereka, mereka selalu berpikir: “Jika Anda tidak menang sekarang, Anda mungkin akan memenangkan kesempatan berikutnya, dan seterusnya.”

Hal inilah yang membuat seseorang yang meskipun sudah kalah sekali dalam berjudi akan tetap berjudi. Dia tidak pernah sadar bahwa menang dalam berjudi adalah sebuah kemustahilan belaka, dan semua ada dalam pengaturan bandar.

Persepsi Faktor Keterampilan

Penjudi yang pernah sekali menang akan merasa kemenangan tersebut adalah karena keahliannya. Mereka menilai bahwa keterampilan mereka akan memungkinkan mereka mengendalikan berbagai situasi untuk mencapai kemenangan. Itulah yang dinamakan ilusi belaka.

Kalaupun mereka kalah mereka akan memiliki prinsip “near win”, sehingga mereka terus memburu kemengan yang menurut mereka pasti didapatkannya.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bisa terjun dalam dunai judi yang pada akhirnya akan mendatangkan penyesalan dan penderitaan.