Sastra

God Doesn’t Shoot Craps, Rekomendasi Novel Judi Terbaik yang Penuh dengan Simbol dan Paradoks

God Doesn’t Shoot Craps – Judi memang tabu. Khususnya di Indonesia. Apalagi untuk dijadikan sebagai sumber inspirasi. Namun ada beberapa seniman, khususnya penulis yang menjadikan tema perjudian sebagai sumber inspirasi mereka. Hebatnya lagi, para penulis ini merilis karya tulis fiksi, bukan karya tulis non-fiksi, bertemakan perjudian.

Salah satu karya tulis fiksi tentang perjudian yang akan kita review hari ini adalah sebuah novel judi terbaik dengan judul God Doesn’t Shoot Craps karya Richard Armstrong.

Dengan tokoh utama yang bernama Danny, Armstrong menyajikan kisah fiksi yang sangat jenius. Tak heran jika novel ini begitu laris dan menjadi novel terlaris bagi para pecinta judi, khususnya Craps. Danny di sini memiliki karakter yang tenang dan sangat cerdas. Ia pintar matematika.

Sinopsis

https://www.goodreads.com/

Danny juga adalah seorang penipu. Aksi menipunya selalu berhasil dan menjadikanya kaya raya. Biasanya Danny menipu dengan cara memanipulasi sistem yang ada di dalam perjudian. Danny sering mengelabui korbannya dengan sistem palsu ini.

Ada juga tokoh lain yang bernama Tuan Pellegrino. Dia sangat obsesif terhadap skema grifting. Skema grifting ini adalah cara baru untuk memanipulasi permainan Craps. Kemudian ada tokoh yang bernama Virgil Kirk yang juga sangat kaya dan pintar Matematika.

Kirk, dalam novel ini, menemukan cara baru untuk memenangkan permainan Craps. Ia menggunakan ilmu matematikanya untuk menciptakan cara baru ini. Ternyata cara ini sangat ampuh untuk memenangkan Craps. Danny pun mengetahuinya dan mengaplikasikannya. Hasilnya luar biasa. Ternyata jurus ini sangat ampuh menangkan game Craps.

Dalam novel ini diceritakan bahwa ada banyak mafia yang menjadi dalang bisnis kasino. Mereka bersaing satu sama lain, terutama dalam hal profit dan daerah kekuasaan. Meski disimpan rapat, jurus baru Kirk ini akhirnya diketahui oleh mafia-mafia ini.

Akibatnya, ada banyak mafia yang memperebutkan Kirk. Para mafia juga tak ingin Danny mengetahui jurus Kirk ini. Mereka juga berniat untuk menyingkirkan Kirk dan Danny. Apakah berhasil? Anda akan segera tahu jawabannya dengan membaca keseluruhan isi dari novel ini.

Ada banyak hal yang menarik dari novel yang satu ini. Pertama, novel ini adalah Inferno-nya Dante yang diaplikasikan dalam dunia perjudian. Novel ini seolah ingin menyampaikan isu perjudian yang kesannya protagonis.

Kita semua tahu bahwa bisnis perjudian di Atlantic City dan Las Vegas memiliki aturan tersendiri yang cenderung menguntungkan pihak mafia-mafia judi. Sebut saja contohnya: sistem judi, hukum dan aturan judi, skema marketing ala direct-mail, dan bahkan urusan private jet yang juga diatur oleh mafia-mafia ini.

God Doesn’t Shoot Craps Terinspirasi dari Inferno karya Dante

Terinspirasi dari Inferno karya Dante Alighieri, novel ini terbagi menjadi 3 bagian: neraka (Inferno), api penyucian (Purgatory), dan surga (Paradise). Karya fiksi ini juga sangat edukatif dan substantif. Substansi-substansi yang disampaikan beragam. Misalnya saja substansi yang ada kaitanya dengan agama, filsafat, perjudian, bahkan tentang darah campuran Italia-Amerika.

Pembaca juga disuguhkan semua yang berkaitan dengan Craps dan taruhannya. Gaya penyampaiannya yang menarik menjadi poin plus tersendiri untuk novel ini. Banyak pembaca dan reviewer novel yang menyukai cara Armstrong menyampaikan esensi novel melalui teka-teki yang tak mudah ditebak.

Ada beberapa bagian plot cerita yang menyuguhkan aksi-aksi yang membuat para pembaca menjadi tegang. Misal bagian plot cerita yang berkaitan dengan konflik mafia. Otak pembaca juga akan dipaksa untuk berfikir lebih keras lagi ketika Armstrong, melalui tokoh utamanya, Danny, dengan jeniusnya menjabarkan trik memenangkan Craps dengan rumus Matematikanya.

Konsep Holly Trinity pada Novel

Hal menarik lainnya dari novel ini adalah ada kesan bahwa Armstrong ingin menyajikan konsep Holy Trinity melalui beberapa karakter utamanya. Kirk, misalnya, selalu menang saat bermain Craps. Dalam novel ini, Kirk adalah orang asli Skotlandia. Nama Kirk sendiri adalah sebutan umum untuk gereja di negara Skotladia.

David Invidia, lawan terberat Danny, memiliki arti iri hati atau dengki. Sifat ini adalah salah satu dari tujuh jenis dosa yang disampaikan oleh Dante. Sedang tokoh Danny adalah representasi dari simbol tokoh yang tidak pernah mau mematuhi hukum yang ada (dalam hal ini, hukum yang dimaksud adalah hukum yang dibuat oleh para mafia dan otoritas setempat).

Reviewer menambahkan bahwa novel karya Richard Armstrong ini cocok untuk pembaca yang menyukai paradoks dan matematika. Memang benar keseluruhan cerita menampilkan aplikasi trik bermain craps dengan rumus matematika. Unsur paradoks juga cukup jelas digambarkan oleh tiap tokoh pada novel ini.

Sampul novel bagian dalam juga menampilkan halaman yang mirip dengan sampul majalah lengkap dengan iklan statistik judi dan sistem perjudian yang dijual-belikan seperti yang ada di dalam cerita. Tampilan ini tentu lebih fresh dan menarik secara visual.

Bagaimana, sangat menarik bukan? Bagi Anda yang ingin menambahkan info tambahan seputar novel ini, silahkan tulis komen Anda di kolom komentar di bawah ini.

Baca juga review: Novel Judi Dice Angel